Kompetensi Pustakawan dalam Kewajiban Pembinaan Perpustakaan Nasional

Sebagaimana telah diamanatkan oleh UU No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Pasal 21 Ayat 2 Butir b bahwa salah satu tugas Perpustakaan Nasional adalah melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan perpustakaan di Indonesia.

“Salah satu pembinaan tersebut adalah pembinaan Perpustakaan Madrasah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi”,ujar Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional Alfiah dalam pidato Apel pagi (Senin, 21/08/2023).

Alfiah melanjutkan bahwa pembangunan Indonesia tahun 2020-2024 ditujukan untuk membentuk SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Guna mewujudkan hal tersebut diharapkan peran dan transformasi perpustakaan sekolah, madrasah dan perguruan tinggi sebagai salah satu motor penggerak literasi dalam menghadapi tantang global.

Alfiah juga menjelaskan dalam mengikuti perkembangan Revolusi Industri 4.0, ada enam syarat yang harus dimiliki SDM unggul untuk Indonesia Maju. Enam syarat tersebut adalah problem solving, kepemimpinan, kolaborasi, adaptasi, inovasi, dan kreativitas. “Ke enam hal tersebut harus dimiliki pustakawan dan tenaga perpustakaan, agar perpustakaan tetap diminati dan menjadi rujukan yang terpercaya terkait informasi dan ilmu pengetahuan”, lanjut Alfiah.

“Berdasarkan sensus perpustakaan tahun 2018, terdapat 113.541 Perpustakaan Sekolah Madrasah dan 2.057 Perpustakaan Perguruan Tinggi. Berdasarkan data tersebut dibutuhkan minimal 115.598 pustakawan yang harus dibina oleh Perpustakaan Nasional”, ungkap Alfiah.

Alfiah melanjutkan bahwa pembinaan pustakawan dan tenaga perpustakaan yang memiliki kompetensi dalam memecahkan masalah, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu berkolaborasi, adaptif, serta memiliki inovasi dan kreativitas yang tinggi adalah cita-cita yang harus dicapai dengan segala daya dan upaya.